Senin, 28 November 2011

Mari “Menghajar” Situs Auto Generated Content dengan Cara Ini

Saya akui, salah satu keburukan atau kekurangan hasil pencarian google yaitu masih mengandung banyak sekali situs sampah. Situs sampah yang saya maksudkan yaitu situs ‘Auto Generated Content’ (AGC). Situs ini biasanya mencuri feed dari banyak blog. Saya akan beri contoh konkret pada kata kunci “presenter pria terbaik indonesia”. Lihat hasilnya pada screenshot berikut.
contoh AGC
Lihatlah, betapa banyak situs sampah pada SERP google di atas. Posisi nomor 1 adalah link menuju postingan blog saya yang di blogspot (kafe28.blogspot.com) sebagai sumber asli, sedangkan nomor 2 adalah penggalan halaman home blog saya tersebut. Sisanya (nomor 3 dan selanjutnya) adalah deretan situs AGC yang sepertinya mengambil feed postingan blog saya.
Itu baru pada halaman pertama SERP. Pada halaman-halaman selanjutnya, deretan situs AGC juga tak kalah banyak. Mau contoh lain lagi? Coba amati screenshot kedua ini (dengan kata kunci ‘penyanyi bersuara khas‘).
contoh lain AGC

Apa sebenarnya ciri-ciri situs AGC pada SERP google?

Saya punya versi tersendiri mengenai ciri situs AGC. Anda boleh tidak setuju dan mengoreksi jika ternyata keliru. Di antara ciri-ciri situs ‘auto generated content’ yaitu:
ciri pertama AGC
ciri pertama
ciri kedua AGC
ciri kedua
ciri ketiga AGC
ciri ketiga
ciri keempat AGC
ciri keempat
ciri kelima AGC
ciri kelima
ciri keenam AGC
ciri keenam
Jadi pada intinya, ada kata ‘search’ pada penggalan judul maupun deskripsi yang terindeks. Selain itu, ada tanda plus (+) pada bagian judul atau URL. Selain itu, apa lagi ya cirinya? Silakan Anda tambahkan nanti di kolom komentar.

Lalu, bagaimana menghajar situs-situs AGC tersebut agar tidak lagi tampil di hasil pencarian google?

Untuk sementara ini, Anda harus menggunakan salah satu ekstensi dari peramban/browser Google Chrome. Nama ekstensinya yaitu Personal Blocklist. Setelah Anda menginstall ekstensi tersebut, maka pada bagian sebelah kanan ‘address-bar’ peramban Chrome Anda akan muncul icon bulat berwarna merah seperti berikut ini.
icon-blocklist
Nah, untuk menggunakannya, coba Anda ketikkan sebuah kata kunci yang unik pada kolom pencarian google. Ambil contoh saja dari kata kunci berupa judul posting yang pernah Anda publish di blog. Usahakan agar kata kunci tersebut tidak terlalu umum. Jadi, lebih spesifik lebih baik. Lebih panjang juga lebih baik (jangan sampai cuma satu, dua, atau tiga kata).
Mengapa kata kuncinya harus unik dan spesifik? Hal ini untuk mempermudah Anda mengindentifikasi situs-situs AGC yang nantinya muncul pada SERP google. Secara logika, kata kunci yang unik (judul posting yang unik) akan sangat sedikit pesaingnya pada SERP google. Bahkan bisa saja tidak ada pesaingnya (yang punya judul sama).
Jadi, kalau kemudian ternyata muncul banyak judul posting yang sama dan terindeks pada hasil pencarian google, besar kemungkinan itu adalah situs-situs AGC.
Bukti nyatanya bisa Anda lihat pada 2 screenshot pertama di atas (yang saya tandai dengan tanda panah merah dan keterangan ‘AGC’ di sampingnya).

Bagaimana cara memblok situs AGC tersebut?

Nah, setelah Anda menginstall ekstensi ‘Personal Blocklist‘, maka pada hasil pencarian (SERP) google akan muncul keterangan untuk memblock domain yang terindeks. Lihat contohnya berikut ini.
block domain
Anda cukup mengklik menu untuk memblock domain tersebut. Setelah Anda mengkliknya, maka sesaat kemudian domain situs tersebut akan menghilang dari hasil pencarian google. Silakan Anda block domain situs-situs AGC lainnya yang terindeks pada SERP google (sesuai kriteria/versi yang saya paparkan pada bagian sebelumnya).
Agar tidak salah block, ada baiknya Anda tes dengan kata kunci pada salah satu postingan Anda yang tergolong orisinil dan unik, lalu amatilah hasil pencarian google yang mengandung judul posting yang sama dengan yang Anda buat (termasuk bagian deskripsinya).
Silakan Anda block domain selain blog Anda sebagai sumber asli konten yang terindeks pada kata kunci unik tersebut. Sebagai contoh, saya telah memblokir ratusan domain situs AGC berdasarkan kata kunci ‘Presenter Pria Terbaik Indonesia’. Hasilnya, pada halaman pertama SERP google menjadi lebih bersih. Lihat saja buktinya di bawah ini.
hasil-bersih
hasil pencarian bersih tanpa situs AGC
Dua blog yang terindeks di atas adalah blog saya (sebagai sumber konten asli yang pertama kali mempublish postingan berjudul ’5 Presenter Pria Terbaik Indonesia, Layakkah Mereka?’). Bukan cuma halaman pertama yang sudah bersih, tapi juga halaman-halaman selanjutnya.

Anda merasa salah blokir domain?

Jangan khawatir, Anda masih bisa melakukan ‘unblock’. Caranya cukup dengan mengklik icon ekstensi ‘Personal Blocklist’, lalu mengklik pilihan ‘Unblock’.
unblock
menu unblock
Anda bahkan juga bisa mengekspor/mengimpor list domain yang diblokir. Cukup klik menu Import/Export seperti yang terlihat pada gambar di atas. Hasil klik menu Import/Export akan memunculkan kotak sepeti berikut.
import menu
menu impor
export menu
menu ekspor
Anda tinggal mem-’paste’ ke kolom isian ‘import’ (untuk melakukan impor data) atau mengopi list domain pada kolom ‘export’ (untuk mengekspornya ke tempat lain, misalnya ke browser Chrome pada PC lainnya). Jadi, Anda tidak perlu melakukan blokir secara manual lagi pada komputer lain. Cukup impor data situs yang sudah diblok pada menu ekstensi ‘Personal Blocklist’.

sumber: http://kafegue.com/mari-menghajar-situs-auto-generated-content-dengan-cara-ini/

Minggu, 27 November 2011

Mengetahui Penggunaan RAM di Linux

Dalam keseharian saya, Linux saya jadikan sebagai proxy. Kita ketahui bersama bahwa monitoring resource itu perlu dilakukan agar dapat diambil kesimpulan secara rinci tentang penggunaan resource yang digunakan sehingga diupayakan kinerja proxy optimal, sebab semakin banyak alokasi RAM untuk aplikasi lain, maka jatah space ram untuk squid yang bertindak sebagai aplikasi untuk menjalankan proxy service in kurang disupply. Ahibatnya, swap memory yang pada intinya dibentuk dari space harddisk terpakai untuk squid ini, padahal metode penyimpanan cache squid ini pertama kali pada RAM, sedangkan swap bersifat virtual yang access time nya lebih lambat daripada RAM itu sendiri. Jadi sudah dapat dipastikan kinerja squid tidak optimal jika swap memory terpakai, maka dari itu perlu dilakukan tuning ekstra agar alokasi RAM terdistribusikan secara proposional, otomatis kinerja squid sempurna :)
Baiklah mari kita cari tahu seberapa sih penggunaan ram untuk aplikasi yang kita gunakan? Linux secara bawaan memang sudah powerfull hampir segala bidang, baik di lingkup dekstop maupun server. Hampir semua pekerjaan di Sistem Operasi lain BISA dilakukan juga di Linux, salah satunya adalah fasilitas untuk mengetahui space RAM yang terpasang. Banyak aplikasi yang dapat kita gunakan, diantaranya adalah top. Dari console Anda ketikkan top lalu enter, Anda akan mengetahui Uptime PC, total pekerjaan / aplikasi yang sedang berjalan, load cpu sekian persen, penggunaan RAM dan swap. Berikut contohnya
root@squidbox:~# top
top – 14:32:56 up  2:51,  1 user,  load average: 0.00, 0.00, 0.00
Tasks: 126 total,   1 running, 125 sleeping,   0 stopped,   0 zombie
Cpu(s):  0.2%us,  0.1%sy,  0.0%ni, 99.5%id,  0.2%wa,  0.0%hi,  0.0%si,  0.0%st
Mem:   2850704k total,   474980k used,  2375724k free,    39056k buffers
Swap:  5929976k total,        0k used,  5929976k free,   339956k cached
  PID USER      PR  NI  VIRT  RES  SHR S %CPU %MEM    TIME+  COMMAND
 2295 root      20   0  5652 1324 1016 S    2  0.0   0:05.15 wget
    1 root      20   0  2032  732  640 S    0  0.0   0:01.05 init
    2 root      20   0     0    0    0 S    0  0.0   0:00.00 kthreadd
Untuk tool lain, cobalah anda ketikkan free -mo
root@squidbox:~# free -mo
             total       used       free     shared    buffers     cached
Mem:          2783        503       2280          0         38        370
Swap:         5790          0       5790
Dari gambaran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan RAM adalah sekitar 50an MegaByte, dari RAM Fisik berkapasitas 3 GigaByte.
Ok, saya rasa gambaran di atas cukup informatif. Lalu bagaimana cara mengetahui penggunaan RAM per aplikasi yang sedang berjalan ? Jawabnya mudah! Anda tinggal mendownload script ps_mem.py kemudian beri permission 755 pada file tadi kemudian tinggal dieksekusi saja, lakukan seperti berikut ini
root@squidbox:~# wget http://www.pixelbeat.org/scripts/ps_mem.py
root@squidbox:~# chmod 755 ps_mem.py
root@squidbox:~# ./ps_mem.py
 Private  +   Shared  =  RAM used       Program
 80.0 KiB +  27.0 KiB = 107.0 KiB       logger
108.0 KiB +  37.0 KiB = 145.0 KiB       portmap
132.0 KiB +  35.5 KiB = 167.5 KiB       acpid
148.0 KiB +  26.5 KiB = 174.5 KiB       atd
172.0 KiB +  20.5 KiB = 192.5 KiB       mysqld_safe
164.0 KiB +  44.0 KiB = 208.0 KiB       init
200.0 KiB +  61.0 KiB = 261.0 KiB       rpc.statd
248.0 KiB +  93.5 KiB = 341.5 KiB       cron
452.0 KiB +  38.5 KiB = 490.5 KiB       pppd
464.0 KiB + 171.0 KiB = 635.0 KiB       getty (6)
524.0 KiB + 114.0 KiB = 638.0 KiB       wget
292.0 KiB + 551.5 KiB = 843.5 KiB       udevd (3)
940.0 KiB +  93.0 KiB =   1.0 MiB       rsyslogd
  1.4 MiB + 252.0 KiB =   1.7 MiB       storeurl.pl
  1.6 MiB + 544.0 KiB =   2.1 MiB       sshd (2)
  2.2 MiB +  90.5 KiB =   2.3 MiB       bash
  2.8 MiB + 293.0 KiB =   3.1 MiB       snmpd
  4.6 MiB +   5.5 MiB =  10.1 MiB       apache2 (7)
 13.6 MiB + 177.0 KiB =  13.8 MiB       named
 16.7 MiB + 211.0 KiB =  16.9 MiB       mysqld
 22.2 MiB + 423.5 KiB =  22.7 MiB       squid (2)
———————————
                         77.7 MiB
=================================
 Private  +   Shared  =  RAM used       Program
Cukup detail bukan ? Semoga bermanfaat :) 

sumber dari : http://www.freelancersolo.com/tag/linux

Kamis, 03 November 2011

Konfigurasi DNS Server



Nah! Kali ini saya akan Menerangkan Langkah-Langkah Konfigurasi DNS Server di Debian.
Nah! langsung saja ini dia langkah demi langkahnya ( step by step)

Sebelum Ke langkah Membuat DNS Server di Debian Kita perlu konfigurasi IP, Berikut Langkah-langkah'nya.

1. LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI DEBIAN
·      Login : jarkom (contoh)
·      Passwd : jarkom (contoh)
·      Masuk aplikasi root terminal : aplikasi >accesoris>root terminal
ALAMAT IP
Melihat IP : #ifconfig enter
·      mengkonfigurasi : pico /etc/network/interfaces
ketik:

allow-hotplug eth0
iface eth0 inet static
address 200.100.50.20
netmask 255.255.255.240
network 200.100.50.16
broadcast 200.10.50.31

allow-hotplug eth1
iface eth0 inet static
address 192.168.3..9
netmask 255.255.255.224
network 192.168.3.0
broadcast 192.168.3.31
gateway 192.168.3.30


SIMPAN

Restart service dengan perintah : /etc/init.d/networking restart


2. MEMBUAT DNS SERVER
1.   index paket dg perintah : apt-cdrom add enter masukan dvd ke dvdrom, tunggu sampai selesai
2.   menginstall DNS server dg perintah : apt-get install bind9 enter
Mengkonfigurasi DNS Server ada tiga file yang perlu di konfigurasi yaitu file :
1.   konfigurasi utama (named.conf)
2.   zona forward (sekolah)
3.   zona revers (sekolah.rev)

SETING FILE NAMED.CONF.LOCAL
·      Buka file named.conf dg perintah : pico /etc/bind/named.conf.localTambahkan isian zona berikut :

zone "sekolah.sch.id" {
type master;
file "/etc/bind/db.sekolah";
};

zone "50.100.200.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.sekolah.rev";
};



setelah itu keluar dan simpan CTRL +X  lalu Y

Buat file db.sekolah dengan langkah :
1.   Langkah pertama menyalin file db.local menjadi db.sekolah dengan perintah :           cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.sekolah
2.   Langkah kedua buka file tersebut dengan perintah : pico /etc/bind/db.sekolah
3.   Tulis seperti berikut :

;
; BIND data file for domain sekolah.sch.id
;
$TTL 604800
@ IN SOA sekolah.sch.id. root.sekolah.sch.id. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;

@    IN   NS   sekolah.sch.id.
@    IN   MX   10 mail.sekolah.sch.id.
@    IN   A    200.100.50.20

 sekolah IN   A    200.100.50.20
 www              IN        CNAME         sekolah.sch.id.
 mail                IN        CNAME         sekolah.sch.id.

setelah itu keluar dan simpan CTRL + X  lalu Y


Buat file db.sekolah.rev dengan langkah :
1.   Langkah pertama menyalin file db.0 menjadi db.sekolah.rev dengan perintah :            cp /etc/bind/db.0 /etc/bind/db.sekolah.rev
2.   Langkah kedua buka file tersebut dg perintah : pico /etc/bind/db.sekolah.rev
3.   Tulis seperti berikut :

;
; BIND reverse data file for broadcast zone
;
$TTL 604800
@ IN SOA sekolah.sch.id. root.sekolah.sch.id. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;

@    IN   NS   sekolah.sch.id.
20   IN   PTR sekolah.sch.id.
KELUAR dan SIMPAN
·      Buka file resolv.conf dengan perintah : pico/etc/resolv.conf
·      Tambahkan baris berikut :

search sekolah.sch.id
nameserver 127.0.0.1
nameserver 200.100.50.20


setelah itu keluar dan simpan tekan CTRL + X lalu Y


Dan setelah semua tersetting restart dengan perintah
/etc/init.d/bind9 restart

kalau habis direstart dibagian terakhhir kalimat ada tulisan done berarti settingannya tidak ada erorr.

lalu tes DNS nya: ping www.sekolah.sch.id
  
kalau ada tidak ada tulisan replay berarti settingan anda ada yang salah coba cek kembali settingan anda,...

                                            "Selamat Mencoba"